Perbedaan utama antara paradigma dan teori adalah bahwa sebuah teori memberi kita penjelasan tentang suatu fenomena sementara paradigma bertindak sebagai teoretis atau kerangka kerja filosofis. Artikel ini berupaya menjelaskan lebih lanjut baik konsep dan perbedaan di antara mereka sebagai keduanya, paradigma dan teori, adalah konsep penting dalam semua ilmu, dan kami mendengarnya sangat sering digunakan. Paradigma dan teori adalah dua konsep yang berbeda, tetapi terkait satu sama lain, satu paradigma dapat memiliki sejumlah teori di dalam dan membantu akademisi untuk merumuskan teori menggunakan paradigma sebagai referensi.
Seperti disebutkan di atas, sebuah teori menjelaskan fenomena atau menyajikan hubungan yang ada. Itu memungkinkan kita untuk memahami sifat dari fenomena tertentu dan hubungan kausal yang ada di dalamnya. Teori memberi kita gambaran umum biasanya tanpa pengecualian. Teori dapat diuji dan dapat dipalsukan. Sebuah teori selalu memiliki bukti dan dapat diuji oleh siapa saja dan memperoleh hasil yang sama yang menjamin kebenaran yang dimilikinya. Dalam semua sains, ada teori yang menciptakan pengetahuan baru dan membawa pengembangan dalam sains tertentu. Untuk membuat teori, prosedur tertentu harus diikuti. Ahli teori terlibat dalam percobaan, pengamatan dan menggunakan berbagai metode ilmiah untuk secara logis membangun teori. Para ahli teori juga menggunakan hipotesis yang diuji berulang kali untuk membuat teori. Hukum Gravitasi Newton dan teori kelas Marx adalah beberapa contoh untuk teori.
Tidak seperti teori, paradigma jauh lebih luas. Itu mengacu pada kerangka teori. Sama seperti teori, dalam semua sains, ada paradigma yang berfungsi sebagai bingkai referensi yang membantu akademisi untuk menyalurkan pengamatan dan temuan mereka. Mereka tidak terlalu eksplisit sebagai teori. Itu adalah paradigma yang biasanya berada di balik teori yang memungkinkan kita untuk melihat hal -hal dalam malaikat tertentu. Ini memberi kita pandangan untuk memahami sesuatu. Mari kita coba memahami apa yang dimaksud dengan paradigma melalui contoh. Dalam sosiologi, ada sejumlah paradigma yang juga dikenal sebagai perspektif yang membantu kita memahami masyarakat. Misalnya, strukturalisme, fungsionalisme dan marxisme adalah beberapa paradigma seperti itu. Masing -masing memberi kami model dasar yang membantu untuk membangun teori dan bekerja sebagai kerangka referensi. Dalam Marxisme, masyarakat dipahami melalui konflik kelas. Jadi untuk teori, ini memberikan pemahaman dasar dan dasar.
Namun, tidak seperti dalam ilmu sosial, dalam ilmu murni seperti fisika ada kebenaran absolut. Dalam hal ini, dua paradigma tidak dapat berdiri bersama. Ini kemudian dianggap sebagai pergeseran paradigma.
• Sebuah teori menjelaskan dan membawa hubungan kausal dalam suatu fenomena.
• Teori dapat dianggap sebagai penciptaan pengetahuan baru.
• Teori selalu dapat diuji dan dapat dipalsukan.
• Paradigma, di sisi lain, mengacu pada kerangka teori dan filosofis.
• Paradigma bertindak sebagai kerangka referensi.
• Seringkali implisit dan berfungsi sebagai perwujudan teori
Gambar milik:
Paradigma Hubungan Abad 21 oleh Wizxmat (CC BY-SA 3.0)