Meskipun ada hubungan antara budaya politik dan sosialisasi politik, mereka merujuk pada dua konsep berbeda dalam sosiologi politik yang menunjukkan perbedaan halus di antara mereka. Budaya politik mengacu pada kepercayaan, praktik, dan sikap orang yang memengaruhi perilaku mereka dalam politik. Adalah sesuai dengan sudut pandang mereka bahwa mereka berperilaku di arena politik. Namun, perilaku ini adalah sesuatu yang diperoleh individu melalui sosialisasi. Fungsi khusus ini dikenal sebagai sosialisasi politik. Ini adalah hubungan antara kedua kata ini. Melalui artikel ini, mari kita periksa perbedaan antara kedua istilah, budaya politik dan sosialisasi politik.
Budaya politik terdiri dari keyakinan, praktik, dan sikap orang, yang memengaruhi perilaku mereka dalam politik. Budaya politik memainkan peran kunci dalam masyarakat mana pun terutama karena orang -orang dari masyarakat tertentu sangat dipengaruhi olehnya. Itu mengubah atau mempengaruhi sikap dan perilaku orang. Saat berbicara tentang budaya politik, pemerintah memainkan peran penting. Pemerintah dapat mengubah seluruh budaya politik suatu negara melalui undang -undang, kebijakan, pendidikan, dan bahkan melalui kampanye. Misalnya, perhatikan bagaimana pendapat politik kita berubah dengan cepat setelah mendengarkan pidato atau setelah berpartisipasi dalam kampanye. Budaya politik satu negara mungkin sama sekali berbeda dengan yang lain. Ini karena berbagai praktik, budaya, dan tradisi negara -negara.
Istilah budaya politik juga terkait dengan kewarganegaraan. Ini karena itu adalah warga negara dari suatu negara yang dapat mengubah budaya politik, sama seperti pemerintah atau partai yang berkuasa. Akademisi dalam Ilmu Politik sangat tertarik untuk memahami peran warga negara dalam budaya politik.
Tiga dimensi budaya politik dan bagaimana mereka berinteraksi
Untuk menjadi bagian dari budaya politik suatu masyarakat, orang harus disosialisasikan. Ini proses bersosialisasi dikenal sebagai sosialisasi politik. Sosialisasi politik dimulai di masa kecil. Ada banyak agen sosial yang memainkan peran berbeda dalam proses sosialisasi ini. Mereka adalah keluarga, teman, agama, media, pemerintah, peristiwa yang signifikan secara historis, kelas, dll.
Mari kita perhatikan peran beberapa agen sosial ini. Keluarga dapat dianggap sebagai salah satu agen paling terkemuka di masa kanak -kanak. Ini karena anak terpapar lingkungan ini selama berjam -jam setiap hari. Tanpa sadar, anak itu memperoleh sikap dan kepercayaan orang tuanya tentang politik dan sikap politik. Agama adalah agen lain yang jelas memengaruhi sudut pandang politik kita melalui nilai -nilai dan praktik agama. Di dunia saat ini, pengaruh media adalah yang terpenting dalam hal sosialisasi politik. Ini menyoroti bahwa budaya politik dan sosialisasi politik adalah konsep terkait dalam sosiologi.
• Budaya politik terdiri dari kepercayaan, praktik dan sikap orang yang memengaruhi perilaku mereka dalam politik.
• Sosialisasi politik mengacu pada proses menjadi bagian dari budaya politik melalui memperoleh berbagai keyakinan, sikap, dan praktik.
• Sosialisasi politik memungkinkan individu menjadi bagian dari budaya politik.
• Budaya politik suatu masyarakat dipertahankan melalui pemeliharaan yang efektif dari proses sosialisasi politik.
• Dalam sosialisasi politik, kita berbicara tentang berbagai agen sosial seperti keluarga, pemerintah, agama, teman sebaya mempengaruhi sikap politik kita yang melaluinya mereka membentuk budaya politik.
• Sama seperti sosialisasi politik mempengaruhi budaya politik, budaya politik juga dapat memengaruhi sosialisasi politik.
Gambar milik: