Pengkodean vs decoding
Pengkodean adalah proses mengubah data ke dalam format yang berbeda menggunakan metode yang tersedia untuk umum. Tujuan dari transformasi ini adalah untuk meningkatkan kegunaan data terutama dalam sistem yang berbeda. Ini juga digunakan untuk mengurangi ruang penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data dan untuk mentransfer data di berbagai saluran. Decoding adalah proses pengkodean sebaliknya, yang mengonversi informasi yang dikodekan kembali ke format asli.
Apa yang menyandikan?
Mengubah data ke dalam format yang lebih bermanfaat untuk sistem yang berbeda, menggunakan metode yang tersedia secara publik disebut encoding. Data yang dikodekan dapat dengan mudah dibalik. Sebagian besar waktu, format yang dikonversi adalah format standar yang banyak digunakan. Misalnya, dalam ASCII (American Standard Code for Information Informasi) karakter dikodekan menggunakan angka. 'A' diwakili menggunakan nomor 65, 'b' dengan nomor 66, dll. Angka -angka ini disebut sebagai 'kode'. Demikian pula, sistem pengkodean seperti DBC, EBCDIC, Unicode, dll. juga digunakan untuk menyandikan karakter. Data kompresi juga dapat dilihat sebagai proses pengkodean. Teknik pengkodean juga digunakan saat mengangkut data. Misalnya, sistem pengkodean Binary Coded Decimal (BCD) menggunakan empat bit untuk mewakili angka desimal dan pengkodean fase Manchester (MPE) digunakan oleh Ethernet untuk mengkode bit. Istilah pengkodean juga digunakan untuk konversi analog ke digital.
Apa itu decoding?
Decoding adalah proses pengkodean sebaliknya, yang mengonversi informasi yang dikodekan kembali ke format aslinya. Data yang dikodekan dapat dengan mudah diterjemahkan menggunakan metode standar. Misalnya, desimal kode biner decoding memerlukan beberapa perhitungan sederhana dalam aritmatika base-2. Decoding Nilai ASCII adalah proses langsung karena ada pemetaan satu ke satu antara karakter dan angka. Istilah decoding juga digunakan untuk konversi digital ke analog. Dalam pengarsipan komunikasi, decoding adalah proses mengubah pesan yang diterima ke dalam pesan yang ditulis menggunakan bahasa tertentu. Proses ini tidak lurus ke depan seperti skema decoding yang disebutkan sebelumnya, karena pesan tersebut dapat dirusak karena kebisingan di saluran yang digunakan untuk komunikasi. Metode decoding seperti decoding pengamat ideal, decoding kemungkinan maksimum, decoding jarak minimum, dll digunakan untuk decoding pesan yang dikirim melalui saluran bising.
Apa perbedaan antara pengkodean dan decoding?
Pengkodean dan decoding adalah dua proses yang berlawanan. Pengkodean dilakukan dengan intensi meningkatkan kegunaan data dalam sistem yang berbeda dan untuk mengurangi ruang yang diperlukan untuk penyimpanan, sementara decoding mengonversi informasi yang dikodekan kembali ke format aslinya. Pengkodean dilakukan dengan menggunakan metode yang tersedia untuk umum dan dapat dengan mudah dibalik (diterjemahkan). Misalnya, pengkodean ASCII hanyalah pemetaan antara karakter dan angka. Jadi decoding itu lurus ke depan. Tetapi pesan decoding yang dikirim melalui saluran yang bising tidak akan lurus ke depan, karena pesannya bisa dirusak dengan noise. Dalam hal demikian decoding melibatkan metode kompleks yang digunakan untuk menyaring efek kebisingan dalam pesan.