Probabilitas teoritis vs eksperimental
Probabilitas adalah ukuran harapan bahwa peristiwa tertentu akan terjadi atau pernyataan akan benar. Setiap saat, probabilitas diberikan sebagai angka antara 0 dan 1, di mana 1 dan 0 menyiratkan bahwa peristiwa tersebut pasti akan terjadi dan peristiwa tersebut tidak akan terjadi masing -masing.
Menentukan probabilitas suatu peristiwa terkait dengan matematika, dan cabang matematika yang menjelaskan mekanisme ini dikenal sebagai teori probabilitas. Ini memberikan landasan matematika untuk mengembangkan konsep probabilitas lanjutan.
Probabilitas eksperimental dan probabilitas teoritis adalah dua aspek probabilitas, dibedakan dengan metode menghitung probabilitas suatu peristiwa. Dalam probabilitas eksperimental, keberhasilan dan kegagalan peristiwa terkait diukur/dihitung dalam sampel yang dipilih dan kemudian probabilitas dihitung. Dalam probabilitas teoritis, model matematika digunakan untuk menentukan respons perilaku terhadap suatu peristiwa dalam sampel yang dipertimbangkan atau populasi.
Pertimbangkan tas yang berisi 3 bola biru, 3 bola merah, dan 4 bola kuning. Jika kita menghitung probabilitas mendapatkan bola merah menggunakan teori probabilitas, itu adalah 3/10. Dari perspektif lain, jika kita menggambar bola dari tas dan menandai warnanya dan menggantinya, 3 dari 10 kali bola merah akan muncul. Tapi, jika kita melakukan percobaan selama 10 kali hasilnya mungkin berbeda. Mungkin memberi 5 kali kuning, 2 kali merah dan 3 kali yang biru, sehingga hasilnya memberikan probabilitas eksperimental 2/10 sebagai probabilitas mendapatkan bola merah.
Perbedaan antara nilai -nilai yang diperoleh dari percobaan dan teori menjadi perhatian utama saat merancang eksperimen statistik. Dalam probabilitas teoritis, kondisi ideal diasumsikan, dan hasilnya adalah nilai ideal, tetapi penyimpangan dari nilai ideal dalam percobaan adalah karena ukuran sampel yang kecil dipertimbangkan.
Seperti yang dinyatakan oleh hukum angka besar, nilai -nilai eksperimental akan semakin dekat dan lebih dekat ke nilai teoritis jika ukuran sampel meningkat. Teorema ini pertama kali dinyatakan oleh Jaco Bernoulli pada tahun 1713 M.
Apa perbedaan antara probabilitas teoritis dan eksperimental?
• Probabilitas eksperimental adalah hasil dari percobaan, dan probabilitas teoritis didasarkan pada model matematika yang dikembangkan pada teori probabilitas.
• Keakuratan hasil percobaan secara langsung tergantung pada ukuran sampel percobaan dan akurasi lebih besar ketika ukuran sampel lebih besar.