Perbedaan antara anafora dan paralelisme

Perbedaan antara anafora dan paralelisme

Anaphora vs Parallelism

Pengulangan adalah gaya penulisan yang digunakan oleh penulis, untuk mencapai banyak hal. Seorang penulis mengulangi ide terutama karena dia merasa itu penting. Pengulangan ini menarik perhatian pembaca. Ada banyak cara untuk mengulangi ide dan pengulangan dapat terjadi dalam sebuah kalimat, dalam satu paragraf, atau dalam berbagai bab buku. Ada banyak tokoh pengulangan yang berbeda tetapi dua yang membingungkan banyak orang adalah anafora dan paralelisme. Artikel ini melihat lebih dekat pada dua perangkat pengulangan untuk mengetahui apakah mereka sama atau ada perbedaan antara keduanya.

Anaphora

Anaphora adalah praktik mengulangi kata di awal setiap klausa atau kalimat berturut -turut. Kata itu berasal dari bahasa Yunani kuno dan mengacu pada tindakan membawa kembali. Ini adalah cara yang bagus untuk mengingatkan pembaca tentang ide sentral atau saat membuat daftar poin penting. Lihatlah kutipan berikut dari pidato yang diberikan oleh Winston Churchill, untuk memahami makna Anaphora.

'Kami akan bertarung di pantai, kami akan bertarung di ladang dan di jalanan, kami akan bertarung di perbukitan, kami tidak akan pernah menyerah.'

Paralelisme

Ini adalah praktik menggunakan kata atau frasa paralel dalam kalimat yang memungkinkan penulis memberi tahu pembaca bahwa ide -ide yang diungkapkan dalam kalimat itu sama pentingnya. Praktek ini menambah keseimbangan dan ritme pada kalimat dengan ide menjadi sangat jelas dalam pikiran pembaca. Paralelisme memungkinkan penulis untuk menekankan poin dengan indah sementara pada saat yang sama meminjamkan ritme dan keseimbangan seiring dengan kejelasan kalimat. Lihatlah contoh berikut.

Saya menikmati membaca buku, mendengarkan musik, dan menonton acara TV.

Perangkat ini mudah digunakan, aman, dan nyaman.

Kotak ada di atas meja atau di lemari.

Apa perbedaan antara anafora dan paralelisme?

• Dalam anafora, pengulangan kata -kata yang sama terlihat sedangkan, dalam paralelisme, kata -kata yang tepat tidak diulang, tetapi kata atau frasa yang identik dalam makna, atau serupa dalam struktur atau suara digunakan.

• Penulis mengulangi kata atau frasa di awal setiap klausa dalam kalimat di Anaphora untuk memperjelas pembaca.

• Paralelisme memberikan keseimbangan serta ritme pada kalimat sambil membiarkan penulis mengekspresikan sentralitas ide tersebut.

• Anafora dan paralelisme digunakan sebagai angka pengulangan oleh penulis untuk penulisan kreatif.