Studi kasus vs etnografi
Dalam ilmu sosial, studi kasus dan etnografi adalah dua dari metodologi penelitian populer. Teknik -teknik ini umumnya digunakan dalam studi antropologis dan sosiologis. Ada banyak kesamaan antara kedua metode ini, sedemikian rupa sehingga siswa sering menjadi bingung dan tidak dapat membedakan antara keduanya. Namun, ada perbedaan dalam gaya pengumpulan data dan tujuan keseluruhan penelitian yang akan menjadi jelas setelah membaca artikel ini.
Sementara studi kasus maupun etnografi secara mendalam studi individu atau kelompok, ada perbedaan dalam pendekatan. Sementara etnografi adalah studi tentang budaya atau kelompok etnis, studi kasus menyelidiki contoh tertentu, peristiwa atau individu. Tetapi ada studi kasus yang melibatkan kelompok atau geng tertentu juga. Ini membuat menemukan perbedaan antara studi kasus dan etnografi semakin sulit.
Mari kita lihat lebih dekat definisi dari dua metode penelitian. Etnografi didefinisikan sebagai seni dan ilmu menggambarkan suatu kelompok atau budaya. Itu bersifat investigasi, dan etnografi yang sukses diciptakan ketika etnografi berperilaku seperti mata -mata sejati. Dia tidak memaksakan pandangannya sendiri atau mencoba membuat analisis subyektif tentang apa yang baik atau buruk menurut budayanya sendiri. Itu berarti bahwa ia harus tetap netral dan tidak perlu menghakimi pada setiap tahap etnografi. Etnografi membutuhkan banyak kesabaran, dan tidak bijaksana untuk membuat generalisasi tanpa mengkonfirmasi mereka melalui pengamatan berulang. Berbicara tentang pengamatan, metode terbaik pengumpulan data dalam etnografi adalah melalui pengamatan partisipan, di mana seorang etnografer mencoba menjadi bagian dari kelompok dan mencatat pengamatan tanpa membuat analisis apa pun.
Sebaliknya, studi kasus bersifat jelas. Itu juga bisa bersifat deskriptif, dan dalam hal ini inci lebih dekat dengan etnografi. Studi kasus menarik dari banyak penelitian sebelumnya, dan peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang ia peroleh dari studi sistematis dari contoh tertentu, peristiwa, individu, atau kelompok. Studi kasus lebih tertarik pada mengapa suatu peristiwa atau contoh dan implikasinya lebih dari etnografi. Dalam pengertian ini, studi kasus lebih terlihat luar daripada etnografi, yang merupakan pendekatan yang tampak batin. Studi kasus sering kali lebih pendek dari etnografi yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Netralitas adalah titik pusat etnografi, yang juga ada dalam studi kasus, tetapi tidak sebanyak dalam etnografi.
Secara singkat: Studi kasus vs etnografi • Sementara etnografi adalah seni menggambarkan kelompok atau budaya, studi kasus adalah analisis mendalam dari contoh tertentu, peristiwa, individu, atau kelompok • Etnografi membutuhkan pengamatan partisipan sebagai metode pengumpulan data sedangkan itu tidak diperlukan dalam studi kasus. • Studi kasus terlihat luar saat etnografi terlihat dalam • Etnografi membutuhkan waktu lebih lama daripada studi kasus.
|
Tautan yang berhubungan:
1. Perbedaan antara studi kasus dan studi kasus terpecahkan
2. Perbedaan antara studi kasus dan penelitian