Hipotesis vs Prediksi
Istilah hipotesis dan prediksi terdengar sama tetapi ada banyak perbedaan antara keduanya ketika beberapa indera umum dan ilmiah dipertimbangkan. Lidah yang umum pada awalnya akan menggunakan kedua istilah untuk hanya berarti satu hal, tetapi sedikit pemikiran mendalam akan dengan mudah memahami hipotesis dan prediksi sebagai dua istilah yang berbeda. Hipotesis memiliki selera yang lebih ilmiah dibandingkan dengan prediksi, tetapi seseorang dapat memprediksi tentang sesuatu dalam hal hipotesis tanpa masalah.
Apa itu hipotesis?
Menurut definisi oleh berbagai kamus, hipotesis dapat digambarkan sebagai penjelasan ilmiah yang telah disarankan untuk menjelaskan fenomena tertentu. Hipotesis memberikan penjelasan sebagai proposal, dan metode ilmiah menguji validitasnya menggunakan prosedur. Menurut metode ilmiah, hipotesis dapat berulang kali diuji untuk validitasnya. Solusi dari masalah yang diidentifikasi dijelaskan menggunakan hipotesis. Hipotesis adalah tebakan yang berpendidikan, karena menjelaskan fenomena tersebut berdasarkan bukti. Bukti dari suatu fenomena atau hasil percobaan digunakan untuk penjelasan, tetapi itu sudah diduga sudah melalui hipotesis. Menariknya, hipotesis harus dapat diterima atau ditolak secara berulang, jika prosedur yang diikuti dalam tes adalah sama. Formulasi hipotesis membutuhkan waktu berdasarkan bukti dan hasil penelitian sebelumnya, karena hubungan harus dipelajari secara masuk akal sebelum mengedepankan tebakan yang berpendidikan. Selain itu, hipotesis biasanya merupakan pernyataan panjang yang digunakan dalam metode ilmiah.
Apa itu prediksi?
Istilah prediksi tidak memiliki definisi yang diperkuat dengan keras, dan itu tidak memiliki akal ilmiah, karena tidak harus didasarkan pada pengalaman atau pengetahuan. Melalui prediksi, sesuatu diharapkan terjadi. Prediksi identik dengan perkiraan, tetapi prediksi memiliki peluang lebih tinggi untuk suatu peristiwa terjadi daripada perkiraan. Merumuskan prediksi tidak menuntut bukti yang sulit, tetapi apa yang dituntutnya adalah pengalamannya. Pernyataan tidak dihormati sebagai prediksi yang baik hanya karena seseorang telah memperkirakan sesuatu terjadi di masa depan tanpa penjelasan yang adil. Namun, jika pernyataan tentang masa depan telah keluar dari seseorang yang berpengetahuan luas atau memiliki jejak tebakan yang akurat, itu diperlakukan sebagai prediksi yang baik. Prediksi akan diperlakukan dengan rasa hormat yang lebih tinggi jika kejadian yang diharapkan terjadi, dan rasa hormat akan turun jika peristiwa tersebut tidak terjadi seperti yang diharapkan. Namun, karena prediksi tidak didasarkan pada bukti, tebakan itu bukan yang berpendidikan. Albert Einstein pernah menyatakan bahwa ia tidak dapat mengetahui bagaimana Perang Dunia III akan terjadi, tetapi orang akan menggunakan Bow & Arrow dan senjata primitif lainnya dalam Perang Dunia IV. Oleh karena itu, terlepas dari kurangnya selera ilmiah dalam istilah ini, salah satu ilmuwan terhebat di dunia telah mengajukan beberapa prediksi yang tidak berpendidikan tetapi menarik dan mungkin.
Apa perbedaan antara hipotesis dan prediksi? • Hipotesis dapat digunakan untuk menggambarkan fenomena yang mungkin merupakan masa depan, atau masa lalu yang terjadi sedangkan prediksi selalu digunakan untuk menggambarkan kejadian di masa depan. • Hipotesis didasarkan pada bukti sementara prediksi didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan. • Hipotesis memiliki selera ilmiah yang lebih banyak daripada prediksi. • Prediksi dapat dihormati atau tidak dihargai berdasarkan terjadinya peristiwa tersebut, sedangkan hipotesis selalu dihormati. • Hipotesis memiliki penjelasan tetapi prediksi tidak. • Formulasi hipotesis membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan prediksi. • Hipotesis biasanya merupakan pernyataan yang lebih lama dari prediksi. |