Ambiguitas adalah kualitas memiliki lebih dari satu interpretasi. Sebuah kata, frasa, atau kalimat menjadi ambigu jika dapat diartikan dengan lebih dari satu makna. Ambiguitas dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori berbeda bernama ambiguitas leksikal dan struktural. Ambiguitas leksikal terjadi ketika sebuah kata memiliki lebih dari satu makna yang mungkin terjadi. Ambiguitas struktural adalah situasi di mana satu kalimat memiliki lebih dari satu makna karena struktur hukumannya. Ini adalah perbedaan utama antara ambiguitas leksikal dan struktural.
Ambiguitas leksikal, juga dikenal sebagai ambiguitas semantik, terjadi ketika sebuah kalimat memiliki kata atau frasa yang ambigu (yang memiliki lebih dari satu makna yang mungkin). Fenomena ini adalah hasil dari polisemia. Ambiguitas leksikal kadang -kadang digunakan dengan sengaja untuk membuat permainan kata -kata dan permainan kata lainnya. Di bawah ini adalah beberapa contoh ambiguitas leksikal.
Kami melihat bebeknya.
Menteri menikah dengan saudara perempuannya.
Harriet tidak bisa melahirkan anak -anak.
Nelayan pergi ke bank.
Meskipun ambiguitas leksikal dapat menyebabkan masalah dalam makna, tidak sulit untuk memahami makna yang dimaksudkan dari penulis dengan melihat konteksnya. Misalnya,
“Kami melihat bebeknya saat kami mengunjunginya bulan lalu. Dia telah membuat kolam khusus di taman untuk menyimpannya.” - Bebek di sini mengacu pada binatang.
Ambiguitas struktural, juga dikenal sebagai ambiguitas sintaksis, terjadi ketika frasa atau kalimat memiliki lebih dari satu struktur yang mendasarinya. Kalimat seperti itu dapat ditafsirkan dalam lebih dari satu cara. Di bawah ini adalah beberapa contoh ambiguitas struktural.
Miriam memukul bocah itu dengan buku.
Guru mengatakan pada hari Jumat dia akan memberikan tes.
Kerabat yang berkunjung bisa membosankan.
Mereka memasak apel.
Peter melihat tetangganya dengan teropong.
Ambiguitas Leksikal: Ambiguitas leksikal terjadi karena polisemia - kata -kata yang memiliki lebih dari satu makna.
Ambiguitas Struktural: Ambiguitas struktural terjadi karena struktur kalimat.
Ambiguitas Leksikal: Makna yang dimaksud dapat dipahami dengan konteksnya.
Ambiguitas Struktural: Makna yang dimaksud dapat dipahami oleh fitur prosodik seperti stres, intonasi, dll.
Gambar milik: Pixabay