Saat berbicara tentang kondisi psikologis dan penyakit mental kita sering mendengar kata -kata manik dan mania yang perlu dipahami dengan gagasan tentang perbedaan di antara mereka. Mania biasanya mengacu pada kondisi psikologis di mana seseorang yang menderita akan terasa euforia, hiperaktif, dan delusi. Namun, manik dapat didefinisikan sebagai dipengaruhi oleh mania. Ini bisa menjadi individu atau episode lain, sedangkan mania mengacu pada kondisi atau penyakit itu sendiri. Ini adalah perbedaan yang signifikan antara kedua istilah tersebut. Artikel ini berusaha untuk menyoroti perbedaan antara manik dan mania sambil menguraikan kedua istilah.
Mania mengacu pada kondisi psikologis yang membuat seseorang merasa euforia, hiperaktif, dan bahkan delusi. Orang seperti itu dapat memiliki suasana hati yang intens di mana orang tersebut akan merasa sangat energik. Mania didiagnosis sebagai kondisi gangguan bipolar. Seseorang yang menderita gangguan bipolar cenderung memiliki kedua episode manik dan juga depresi.
Pada fase awal, mania dapat membawa kegembiraan yang berlebihan, di mana individu akan penuh dengan kepercayaan diri, kreativitas dan energi. Namun, ini hanya satu bentuk mania. Setelah fase ini berakhir, itu diikuti oleh kecemasan, depresi dan bahkan perilaku gelisah. Secara umum, seseorang yang menderita mania merasakan emosi sangat intens sehingga sulit untuk menjaga emosi tetap terkendali. Keparahan mania juga berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Individu yang menderita tingkat mania yang lebih ringan dianggap menderita hipomania.
Manik seperti yang disebutkan di atas mengacu pada dipengaruhi oleh mania. Dalam hal ini, ini adalah kata sifat dalam bahasa yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau sebuah episode. Sebuah episode bukanlah penyakit psikologis dengan sendirinya; itu lebih merupakan kondisi yang hanya satu komponen penyakit. Pertama mari kita lihat perilaku individu yang menderita mania. Individu merasa sangat bahagia dan percaya diri dan memiliki konsepsi bahwa dia istimewa dan tak terkalahkan. Individu seperti itu dapat dengan mudah diperburuk dan dapat mudah tersinggung. Mereka akan terlibat dalam perilaku berisiko dan membuat pilihan yang buruk dan biasanya di luar karakter. Orang -orang ini mengalami kesulitan dalam kehidupan pribadi dan kerja mereka karena karakteristik ini.
Di sisi lain, sebuah episode manik terjadi untuk waktu yang singkat di mana individu akan merasa euforia, atau mudah tersinggung secara tidak rasional. Ketika orang tersebut mengalami episode manik, ia akan merasa terlalu percaya diri dan bahagia seolah -olah orang tersebut dapat menaklukkan apa pun dan kemudian ini akan diikuti oleh depresi di mana orang tersebut akan merasa sangat rendah dan kekurangan energi. Episode manik dapat terjadi jika orang tersebut menderita semacam gangguan bipolar.
• Mania biasanya mengacu pada kondisi psikologis di mana individu yang menderita akan terasa euforia, hiperaktif dan delusi.
• Tingkat keparahan mania berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya.
• Mania didiagnosis sebagai kondisi gangguan bipolar.
• Manic dapat didefinisikan sebagai dipengaruhi oleh mania.
• Manic menggambarkan individu atau episode.
• Seorang individu yang mengalami episode manik dapat menunjukkan gejala mania seperti merasa euforia, sangat percaya diri dan bahkan tidak akan merasakan kebutuhan untuk tidur rutin.