Perbedaan antara subnetting dan supernetting

Perbedaan antara subnetting dan supernetting

Subnetting vs Supernetting

Subnetting adalah proses membagi jaringan IP ke dalam sub divisi yang disebut subnet. Komputer milik sub jaringan memiliki kelompok umum bit yang paling signifikan dalam alamat IP mereka. Jadi, ini akan memecahkan alamat IP menjadi dua bagian (secara logis), sebagai awalan jaringan dan bidang sisanya. Supernetting adalah proses menggabungkan beberapa jaringan sub, yang memiliki awalan perutean antar domain tanpa kelas (CIDR) yang umum. Suppernetting juga disebut agregasi rute atau peringkasan rute.

Apa itu subnetting?

Proses membagi jaringan IP ke dalam sub divisi disebut subnetting. Subnetting membagi alamat IP ke dalam dua bagian sebagai jaringan (atau awalan perutean) dan bidang REST (yang digunakan untuk mengidentifikasi host tertentu). Notasi CIDR digunakan untuk menulis awalan perutean. Notasi ini menggunakan slash (/) untuk memisahkan alamat awal jaringan dan panjang awalan jaringan (dalam bit). Misalnya, di IPv4, 192.60.128.0/22 menunjukkan bahwa 22 bit dialokasikan untuk awalan jaringan dan 10 bit sisanya disediakan untuk alamat host. Selain itu, awalan perutean juga dapat diwakili menggunakan subnet mask. 255.255.252.0 (11111111.11111111.11111100.00000000) adalah subnet mask untuk 192.60.128.0/22. Memisahkan bagian jaringan dan bagian subnet dari alamat IP dilakukan dengan melakukan bitwise dan operasi antara alamat IP dan subnet mask. Ini akan menghasilkan mengidentifikasi awalan jaringan dan pengidentifikasi host.

Apa itu supernetting?

Supernetting adalah proses menggabungkan beberapa jaringan IP dengan awalan jaringan umum. Supernetting diperkenalkan sebagai solusi untuk masalah peningkatan ukuran dalam tabel perutean. Supernetting juga menyederhanakan proses perutean. Misalnya, Subnetworks 192.60.2.0/24 dan 192.60.3.0/24 dapat digabungkan ke dalam supernetwork yang dilambangkan dengan 192.60.2.0/23. Di supernet, 23 bit pertama adalah bagian jaringan dari alamat dan 9 bit lainnya digunakan sebagai pengidentifikasi host. Jadi, satu alamat akan mewakili beberapa jaringan kecil dan ini akan mengurangi jumlah entri yang harus dimasukkan dalam tabel routing. Biasanya, supernetting digunakan untuk alamat IP Kelas C (alamat yang dimulai dengan 192 hingga 223 dalam desimal), dan sebagian besar protokol routing mendukung supernetting. Contoh protokol tersebut adalah Protokol Gateway Perbatasan (BGP) dan Path Terbuka Terbuka Pertama (OSPF). Tapi, protokol seperti eksterior gateway protocol (EGP) dan protokol informasi perutean (RIP) tidak mendukung supernetting.

Apa perbedaan antara subnetting dan supernetting?

Subnetting adalah proses membagi jaringan IP ke dalam sub divisi yang disebut subnet sedangkan, supernetting adalah proses menggabungkan beberapa jaringan IP dengan awalan jaringan umum. Supernetting akan mengurangi jumlah entri dalam tabel perutean dan juga akan menyederhanakan proses perutean. Dalam subnetting, bit ID host (untuk alamat IP dari ID jaringan tunggal) dipinjam untuk digunakan sebagai ID subnet, sementara dalam supernetting, bit dari ID jaringan dipinjam untuk digunakan sebagai ID host host.