Teks dan wacana adalah dua istilah yang biasa digunakan dalam linguistik, literatur, dan studi bahasa. Ada banyak perdebatan tentang pertukaran kedua istilah ini. Beberapa linguistik memandang teks dan analisis wacana sebagai proses yang sama sedangkan beberapa orang lain menggunakan dua istilah ini untuk mendefinisikan konsep yang berbeda. Teks dapat merujuk ke materi tertulis apa pun yang dapat dibaca. Wacana adalah penggunaan bahasa dalam konteks sosial. Ini adalah perbedaan utama antara teks dan wacana.
Teks dapat didefinisikan sebagai objek yang dapat dibaca, apakah itu karya literatur, pelajaran yang ditulis di papan tulis, atau tanda jalanan. Ini adalah serangkaian tanda yang koheren yang mentransmisikan beberapa jenis pesan informatif.
Dalam studi sastra, teks biasanya mengacu pada materi tertulis. Kami menggunakan istilah teks saat kami mendiskusikan novel, cerita pendek, dan drama. Bahkan isi surat, tagihan, poster atau entitas serupa yang berisi materi tertulis dapat disebut teks.
Istilah wacana memiliki banyak makna dan definisi. Wacana pertama kali ditafsirkan sebagai dialog - interaksi antara pembicara dan pendengar. Dengan demikian, wacana mengacu pada komunikasi harian yang otentik, terutama oral, termasuk dalam konteks komunikatif yang luas. Istilah wacana kemudian juga digunakan untuk merujuk pada totalitas bahasa terkodifikasi yang digunakan dalam penyelidikan intelektual bidang tertentu dan praktik sosial (e.G. Wacana medis, wacana hukum, dll.)
Michael Foucault mendefinisikan wacana sebagai “sistem pemikiran yang terdiri dari ide -ide, sikap, program tindakan, kepercayaan, dan praktik yang secara sistematis membangun subjek dan dunia yang mereka bicarakan."
Dalam linguistik, wacana umumnya dianggap sebagai penggunaan bahasa tertulis atau lisan dalam konteks sosial.
Meskipun banyak ahli bahasa telah memberikan makna yang berbeda dengan dua istilah ini, tidak ada definisi pemotongan yang jelas antara keduanya. Beberapa juga menggunakan dua istilah ini sebagai sinonim.
Sebagai contoh, Widdowson (1973) menjelaskan bahwa teks terdiri dari kalimat dan memiliki sifat kohesi sedangkan wacana terdiri dari ucapan dan memiliki sifat koherensi. Tapi, definisi -definisi ini telah menjadi ambigu dalam karya -karyanya nanti karena ia menggambarkan wacana sebagai sesuatu yang terdiri dari kalimat, dan menghilangkan penyebutan teks apa pun.