Gelombang melintang vs longitudinal
Gelombang melintang dan gelombang longitudinal adalah dua jenis utama perambatan gelombang. Kedua konsep ini sangat penting dan sangat berguna dalam menjelaskan banyak fenomena yang terkait dengan mekanika gelombang. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan gelombang transversal dengan gelombang longitudinal, dan mendiskusikan definisi, kesamaan dan akhirnya perbedaannya.
Apa itu gelombang transversal?
Dalam gelombang dan getaran, konsep gelombang transversal adalah batu sudut. Gelombang melintang adalah salah satu dari dua bentuk dasar gelombang. Untuk memahami gelombang transversal, pemahaman penting tentang mekanika gelombang diperlukan. Gelombang adalah metode transfer energi. Saat gelombang merambat melalui ruang, energi yang dibawanya juga diperbanyak. Energi ini menyebabkan partikel di jalan, berosilasi. Dengan kata lain, energi disebarkan melalui osilasi partikel. Dalam gelombang transversal, partikel berosilasi tegak lurus ke arah gerakan gelombang. Harus dicatat bahwa partikel tidak bergerak ke arah propagasi bahkan sedikit. Untuk gelombang sinusoidal, partikel berosilasi dalam gerakan harmonik sederhana. Untuk gelombang apa pun, perpindahan partikel terbesar dari titik kesetimbangan sama dengan amplitudo gelombang, dan sebanding dengan energi yang dibawa oleh gelombang. Gelombang seperti gelombang cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya melintang. Gelombang cahaya normal memiliki osilasi di setiap arah tegak lurus terhadap propagasi. Sinar terpolarisasi bidang akan memiliki osilasi hanya dalam satu arah.
Apa itu gelombang longitudinal?
Gelombang longitudinal adalah jenis utama gelombang lainnya, yang ada di alam. Prinsip -prinsip yang sama dari dinamika gelombang berlaku untuk gelombang longitudinal. Dalam gelombang longitudinal, osilasi partikel sejajar dengan arah propagasi. Ini tidak berarti partikel bergerak dengan gelombang. Partikel hanya berosilasi tentang titik kesetimbangan tetap di ruang angkasa. Karena osilasi sejajar dengan gerakan, perbedaan tekanan disebabkan. Gelombang longitudinal juga dapat dianggap sebagai gelombang tekanan karena energi ditransfer melalui tekanan. Harus dicatat bahwa tidak seperti gelombang transversal, gelombang longitudinal hanya memiliki satu arah osilasi. Perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan sama dengan amplitudo gelombang, dan sebanding dengan energi gelombang. Gelombang suara adalah contoh terbaik dari gelombang longitudinal. Perbedaan tekanan antara bagian dalam telinga kita dan luar bervariasi karena variasi tekanan yang dibuat oleh gelombang suara. Ini menyebabkan diafragma telinga berosilasi yang kemudian dideteksi oleh neuron penginderaan suara.
Apa perbedaan antara gelombang longitudinal dan gelombang transversal? • Gelombang transversal menciptakan osilasi yang normal ke arah propagasi, tetapi gelombang longitudinal menciptakan osilasi yang sejajar dengan penyebaran gelombang. • Gelombang transversal memiliki osilasi di berbagai arah, tetapi gelombang longitudinal memiliki osilasi hanya dalam satu arah. • Gelombang laut alam diciptakan oleh superposisi gelombang longitudinal dan transversal.
|