Upanishads vs Veda
Upanishads dan Veda adalah dua istilah yang sering bingung sebagai satu dan hal yang sama. Sebenarnya mereka adalah dua subjek yang berbeda dalam hal ini. Faktanya Upanishad adalah bagian dari Veda.
Rig, Yajur, Sama dan Atharva adalah empat Veda. Veda dibagi menjadi empat bagian, yaitu, Samhita, Brahmana, Aranyaka dan Upanishad. Dapat dilihat dari divisi bahwa Upanishad membentuk bagian terakhir dari Veda yang diberikan. Karena Upanishad membentuk bagian akhir dari Veda, ia juga disebut Vedanta. Kata 'Anta' dalam bahasa Sanskerta berarti 'akhir'. Karenanya kata 'vedanta' berarti 'bagian akhir dari veda'.
Subjek atau isi Upanishad biasanya bersifat filosofis. Itu berbicara tentang sifat Atman, kebesaran Brahman atau jiwa tertinggi dan juga tentang kehidupan setelah kematian. Karenanya Upanishad disebut sebagai jnana kanda dari Veda. Jnana berarti pengetahuan. Upanishad berbicara tentang pengetahuan tertinggi atau tertinggi.
Tiga bagian lain dari Veda, yaitu, Samhita, Brahmana dan Aranyaka disebut bersama sebagai Karma Kanda. Karma dalam bahasa Sanskerta berarti 'tindakan' atau 'ritual'. Dapat dipahami bahwa tiga bagian dari Veda berurusan dengan bagian ritualistik kehidupan seperti perilaku pengorbanan, penghematan dan sejenisnya.
Veda dengan demikian mengandung aspek ritualistik dan filosofis kehidupan. Ini berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan dalam hidup dan juga dengan pikiran spiritual yang harus dikembangkan manusia dalam pikirannya untuk membaca Tuhan.
Upanishad banyak jumlahnya tetapi hanya 12 dari mereka yang dianggap sebagai prinsipal Upanishads. Sangat menarik untuk dicatat bahwa Adi Sankara, pendiri Advaita System of Philosophy telah mengomentari semua 12 Upanishad utama. Guru -guru besar lainnya dari berbagai sekte pemikiran filosofis telah banyak mengutip dari teks -teks Upanishad.