Perbedaan antara depresi dan gangguan bipolar

Perbedaan antara depresi dan gangguan bipolar

Depresi vs Bipolar Disorder

Depresi dan penyakit bi kutub dianggap sebagai gangguan psikiartrik. Gangguan depresi secara khas memiliki fitur berikut suasana hati yang rendah, harga diri rendah, kesenangan rendah atau minat, kesedihan dan marah. Pasien biasanya mengeluh kurang tidur (insomnia). Ada faktor risiko untuk mengembangkan depresi. Kurangnya keterampilan mengatasi, kejadian stres berulang, dipengaruhi oleh penyakit kronis, kurangnya dukungan keluarga terutama pada orang tua adalah faktor risiko umum. Pasien dapat mengekspresikan gejala depresi ringan hingga parah. Pasien depresif berisiko tinggi bunuh diri. Tergantung pada gejala mereka, obat anti depresi mungkin diperlukan untuk mengobatinya. Penyakit ini terkadang disebut sebagai depresi kutub uni.

Di sisi lain, pasien Bi Polar mengalami depresi beberapa kali dan memiliki mania (hanya berlawanan dengan depresi) di waktu lain. Perubahan siklus ini dapat bervariasi dalam durasi waktu. Fitur manik adalah peningkatan energi dan karena waktu tidur yang lebih sedikit, hiperseksualitas, kelebihan pengeluaran, delusi muluk (berpikir dia memiliki lebih banyak uang/ kekuatan), mengenakan gaun warna yang menarik, dan ucapan bertekanan. Lithium digunakan untuk mengobati pasien bipolar untuk mengontrol fase manik. Penting untuk mengetahui apakah pasien dalam lithium karena lithium memiliki indeks teraputik yang sempit (dapat menyebabkan kerusakan jika diberi dosis tinggi). Riwayat keluarga dan faktor lingkungan berkontribusi pada perkembangan penyakit.

Ringkasan

• Gangguan depresi dan gangguan polar bi adalah penyakit kejiwaan.

• Keduanya memiliki sejarah keluarga yang kuat.

• Depresi secara khas memiliki suasana hati dan kesedihan yang rendah.

• Bipolar mengalami depresi dan mania secara siklis.

• Obat anti depresi digunakan untuk mengobati depresi.

• Lithium digunakan untuk menstabilkan suasana hati dalam gangguan kutub bi.