Meskipun ada perbedaan antara harapan dan optimisme, kita sering menggunakan kata -kata ini bersama dengan keyakinan bahwa ini hampir identik. Pertama mari kita perhatikan definisi kata -kata ini. Optimisme yakin akan masa depan, keyakinan bahwa semuanya akan baik -baik saja dan positif. Harapan, di sisi lain, adalah perasaan bahwa sesuatu yang diinginkan mungkin terjadi. Sekilas, Anda mungkin merasa bahwa mereka menyiratkan hal yang sama. Namun, ini tidak benar. Psikolog positif telah mampu menguraikan makna di balik dua kata dan menyoroti perbedaan utama antara kedua kata ini. Artikel ini berupaya mengklarifikasi makna individu dari kata -kata dan juga menyoroti perbedaannya. Mari kita mulai dengan optimisme.
Optimisme dapat didefinisikan sebagai yakin akan masa depan atau kesuksesan sesuatu. Mengadopsi pandangan yang optimis tentang dunia dan kehidupan, secara umum, dapat menguntungkan bagi seorang individu. Seorang optimis mengalami lebih banyak kebahagiaan dan lebih sedikit kesusahan karena pendekatan mereka terhadap kehidupan. Ini membebaskan mereka dari didiagnosis dengan kecemasan dan bahkan depresi. Bahkan ketika seorang optimis menghadapi situasi yang sulit, ia dapat menyesuaikannya karena pendekatan positifnya. Ini mungkin termasuk humor, memiliki kemampuan untuk memperhatikan peluang, dan tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan. Ini menyoroti bahwa seorang optimis menerima situasi dan berupaya mencapai tujuannya.
Misalnya, bayangkan seorang individu yang baru -baru ini mengalami perpisahan dan juga kehilangan pekerjaannya. Orang tersebut merasa seolah -olah ia telah gagal dalam kehidupan pribadi dan juga dalam kehidupan profesional. Tetapi seorang optimis akan menemukan lapisan perak dan bersikap positif tentang masa depan.
Psikolog percaya bahwa optimisme dapat dipelajari. Namun, ini juga dapat diwariskan secara genetik. Jika seseorang diajarkan untuk melihat aspek positif dari setiap situasi sejak kecil, ini menjadi praktik.
Harapan bisa didefinisikan sebagai perasaan bahwa sesuatu yang diinginkan mungkin terjadi. Kita semua berharap untuk banyak hal dalam hidup seperti menjadi bahagia, untuk menemukan pekerjaan yang baik, untuk menemukan cinta sejati, untuk memiliki teman baik, daftar itu akan terus dan terus. Misalnya:
Saya harap saya bisa lulus dengan warna terbang kali ini.
Saya berharap dia akan punya waktu untuk mampir.
Contoh -contoh ini menyoroti bahwa harapan adalah kebutuhan untuk menyadari sesuatu yang diinginkan individu. Dalam hal ini, ini berbeda dari optimis. Namun, ini hanya penggunaan umum dari istilah ini. Ketika datang ke psikologi positif, perbedaan antara harapan dan optimisme disajikan dengan cara yang berbeda. Ini selanjutnya dapat dipahami melalui ide -ide Rick Snyder, seorang spesialis psikologi.
Menurut Snyder, optimisme dan harapan terkait erat, tetapi ada perbedaan antara keduanya. Dia percaya bahwa tidak seperti optimisme, harapan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengidentifikasi tujuan seseorang, mengembangkan strategi untuk mencapainya dan juga berusaha untuk keunggulan dalam menghadapi rintangan. Ini menyoroti bahwa sementara optimisme mencakup fakta bahwa segala sesuatunya akan lebih mengabaikan realitas, harapan bekerja dalam kerangka realitas.
• Optimisme dapat didefinisikan sebagai yakin akan masa depan atau keberhasilan sesuatu.
• Harapan adalah perasaan bahwa sesuatu yang diinginkan mungkin terjadi.
• Optimisme percaya bahwa masa depan akan menjadi positif dan memiliki pandangan positif terhadap kehidupan terlepas dari kenyataan.
• Harapan terbatas pada keinginan individu dalam batas realitas.
• Tidak seperti optimisme, yang merupakan keyakinan bahwa segala sesuatu akan positif, harapan adalah kemampuan untuk berjuang untuk keunggulan dalam menghadapi rintangan.
Gambar milik: