Perbedaan antara perusahaan sosial dan kewirausahaan sosial disorot oleh istilah 'wirausaha.'Gagasan wirausaha berarti menangkap peluang kewirausahaan dalam inisiatif bisnis seperti yang disarankan Shane & Venkataraman (2000). Juga, menjadi wirausaha menangkap dimensi perilaku mengambil risiko, inovasi, dan perilaku proaktif. Asalkan, kewirausahaan sosial mengacu pada inisiatif kewirausahaan yang berfokus pada tujuan sosial (i.e. Masalah Komunitas) Dengan penekanan pada peluang wirausaha, perilaku mengambil risiko, dan inovasi. Sementara itu, perusahaan sosial mengacu pada perusahaan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan sosial (i.e. kesejahteraan lingkungan dan manusia) tanpa penekanan pada wirausaha.
Seperti yang disiratkan oleh istilah ini, kewirausahaan sosial mengacu pada inisiatif wirausaha dengan penekanan pada tujuan sosial. Menurut Christie & Honig (2006) Gagasan kewirausahaan sosial berkembang dalam domain seperti nirlaba, nirlaba, sektor publik, atau kombinasi dari semuanya dan dengan demikian definisi yang jelas belum muncul. Tetapi banyak penulis (lihat Certo & Miller 2008) mendefinisikan kewirausahaan sosial sebagai inisiatif wirausaha yang diterapkan dengan tujuan sosial. Secara keseluruhan, seseorang dapat mengkategorikan tujuan utama kewirausahaan adalah untuk mendorong ekonomi sedangkan kewirausahaan sosial bermaksud untuk menekankan kutipan 'membuat alam semesta menjadi tempat yang lebih baik' dan untuk merangsang modal sosial.
Kewirausahaan sosial menekankan pada tujuan sosial
Dalam perspektif perusahaan sosial, kekhawatiran utama pendirian adalah untuk berlatih tujuan sosial. Jelas, itu Bukan inisiatif yang didorong oleh laba. Juga, perusahaan sosial sebagian besar menerapkan strategi komersial untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan dan manusia. Pencapaian tujuan sosial dalam perspektif perusahaan sosial tidak berarti bahwa keuntungan tidak dihasilkan. Pembentukan dapat memiliki model pendapatan dan pendapatan yang dihasilkan diinvestasikan kembali untuk mencapai tujuan sosial perusahaan dan tidak meningkatkan kekayaan pemangku kepentingan.
• Kewirausahaan sosial memperhatikan pencapaian tujuan sosial (i.e. Masalah Komunitas) Dengan penekanan pada menangkap peluang wirausaha, inovasi, pengambilan risiko, dll.
• Perusahaan Sosial memperhatikan pencapaian tujuan sosial (i.e. kesejahteraan lingkungan dan manusia) tanpa penekanan pada penangkapan peluang kewirausahaan, inovasi, pengambilan risiko, dll.
• Inisiatif wirausaha sosial mungkin atau mungkin tidak memiliki motif keuntungan.
• Perusahaan sosial tidak memiliki motif laba.
Referensi:
Gambar milik: