Meskipun kebanyakan orang menganggap perintah dan permintaan sebagai serupa, ini adalah keyakinan yang tidak akurat karena ini adalah dua kata yang berbeda, di mana kita dapat mengidentifikasi perbedaan tertentu. Pertama, mari kita mendefinisikan dua kata. Perintah biasanya merupakan pesanan. Misalnya, di unit militer, ada petugas yang memiliki wewenang lebih tinggi daripada bawahan mereka. Orang -orang ini memiliki kekuatan untuk diperintahkan. Dalam arti ini, memerintah datang dengan otoritas. Permintaan, di sisi lain, adalah permintaan perusahaan. Tidak seperti dalam kasus perintah, permintaan tidak berasal dari posisi kekuasaan. Permintaan biasanya melibatkan perjuangan. Ini adalah perbedaan utama antara perintah dan permintaan. Melalui artikel ini, mari kita periksa perbedaan antara dua kata sambil memahami penggunaan setiap kata.
Perintah dapat didefinisikan sebagai pesanan. Memerintah dalam hal ini adalah memberi perintah. Ini juga dapat dipandang sebagai bertanggung jawab atas posisi militer. Misalnya, seorang perwira yang bertanggung jawab atas batalion memiliki kekuatan untuk memerintahkan batalionnya. Dalam skenario seperti itu, bawahan tidak berdebat dengan petugas yang bertanggung jawab tetapi hanya mengikuti pesanan. Ini menyoroti bahwa otoritas atau kekuasaan adalah karakteristik utama dalam memerintah.
Sering diyakini bahwa para pemimpin memiliki kemampuan untuk memerintahkan orang. Ini biasanya berasal dari pengaruh yang dimiliki pemimpin terhadap pengikutnya. Rasa hormat dan otoritas menghasilkan kondisi di mana para pengikut bersedia mematuhi perintah seorang pemimpin. Pemimpin dari sifat ini memerlukan penghormatan, bukan menuntutnya. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak meminta rasa hormat, tetapi mendapatkan upaya itu. Saat memerintah, para pengikut secara alami belajar untuk menghormati otoritas dan mengikuti perintah tanpa pertanyaan karena mereka benar -benar menghormati dan mengagumi pemimpin.
Orang yang memerintah memiliki otoritas penuh
Permintaan dapat didefinisikan sebagai Permintaan perusahaan atau persyaratan mendesak. Menuntut meminta sesuatu dengan kuat. Tidak seperti dalam kasus perintah, dalam permintaan, individu tersebut tidak memiliki wewenang. Ini menghasilkan perjuangan karena ketidakseimbangan kekuasaan antara orang yang menuntut dan dari siapa orang tersebut menuntut.
Seorang pemimpin yang menuntut rasa hormat tidak mendapatkan rasa hormat secara alami. Ini menciptakan situasi di mana pemimpin harus memintanya. Ini menunjukkan bahwa, tidak seperti komando, di mana rasa hormat berasal dari otoritas dan pengaruh yang dimiliki pemimpin terhadap pengikutnya, dalam permintaan, itu berasal dari pasukan. Ini menekankan bahwa dalam penggunaan, perintah dan permintaan merujuk pada dua ide yang berbeda.
Permintaan dapat menciptakan perjuangan karena ada ketidakseimbangan kekuatan
• Perintah dapat didefinisikan sebagai pesanan.
• Permintaan dapat didefinisikan sebagai permintaan perusahaan atau persyaratan mendesak.
• Memerintah datang dengan otoritas.
• Menuntut kurang otoritas.
• Tidak ada perjuangan antara pihak -pihak yang terlibat dalam suatu perintah.
• Dalam menuntut, ada perjuangan antara kedua pihak yang dihasilkan dari ketidakseimbangan kekuasaan.
• Seorang pemimpin yang memerintahkan menghormati memperolehnya secara alami.
• Seorang pemimpin yang menuntut rasa hormat harus memintanya.
• Dalam perintah, ada pengaruh.
• Di permintaan, ada kekuatan.
Gambar milik: