Perbedaan antara studi kasus dan fenomenologi

Perbedaan antara studi kasus dan fenomenologi

Perbedaan Utama - Studi Kasus vs Fenomenologi
 

Dalam ilmu sosial, studi kasus dan fenomenologi merujuk pada dua istilah yang secara luas diketahui, di mana beberapa perbedaan dapat dilihat. Salah satu Perbedaan utama antara studi kasus dan fenomenologi yang dapat diidentifikasi adalah bahwa studi kasus adalah metode penelitian yang memungkinkan peneliti untuk memahami individu, kelompok atau peristiwa tertentu. Fenomenologi, di sisi lain, adalah metodologi dan juga filosofi. Dalam fenomenologi, perhatian diberikan pada pengalaman hidup orang. Melalui artikel ini, mari kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dua istilah serta perbedaan antara keduanya. Mari kita mulai dengan studi kasus.

Apa itu studi kasus?

Studi kasus dapat didefinisikan sebagai Metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki individu, sekelompok orang atau acara.  Ini memungkinkan peneliti untuk memperluas pemahamannya tentang subjek penelitian dan melampaui permukaan. Terutama studi kasus digunakan dalam berbagai ilmu seperti dalam psikologi, ilmu politik, dan bahkan sosiologi. Studi kasus terdiri dari sejumlah teknik penelitian. Berdasarkan penelitian, peneliti dapat menggunakan satu atau banyak teknik. Wawancara dan pengamatan adalah beberapa teknik yang sebagian besar digunakan. Sebagai contoh, melalui wawancara mendalam, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang masalah penelitian, karena memungkinkannya untuk melampaui faktor yang dapat diamati.

Dalam psikologi, metode studi kasus memiliki fungsi khusus. Pada hari -hari sebelumnya, itu digunakan dalam kedokteran klinis. Ini memberi dokter pemahaman yang jelas tentang kondisi pasien sebelum meresepkan obat, dan juga memahami obat sebelumnya, dan masalah yang dihadapi individu tersebut. Ini bahkan dapat mencakup informasi pribadi pasien dan pengalamannya. Pentingnya metode studi kasus adalah bahwa hal itu memungkinkan peneliti untuk memahami masalah tertentu secara mendalam. Ini juga memungkinkannya untuk terbuka untuk data yang kaya dan deskriptif. Inilah sebabnya mengapa studi kasus dapat dianggap sebagai metode penelitian kualitatif. Sekarang mari kita beralih ke fenomenologi.

Apa itu fenomenologi?

Berbeda dengan studi kasus, fenomenologi, adalah pendekatan filosofis serta metodologi. Pengaruh yang dimilikinya pada berbagai ilmu sosial sangat besar. Misalnya, itu mampu mempengaruhi tren filosofis sosiologi serta psikologi. Fenomenologi terutama dikembangkan oleh Alfred Schutz, Peter Burger, dan Luckmann. Schutz menekankan bahwa orang menerima realitas sehari -hari begitu saja. Dia lebih lanjut menyatakan bahwa peran peneliti seharusnya menganalisis realitas ini sehingga dia dapat memahami makna yang dialokasikan orang untuk berbagai fenomena di masyarakat.

Cara, di mana orang memahami dunia di sekitar mereka, tidak pernah objektif. Sebaliknya, ini sangat subyektif. Namun, dunia diciptakan melalui hubungan dan objek yang orang telah memberikan makna spesifik. Peneliti harus memperhatikan struktur makna ini sehingga ia juga dapat memahami cara orang memahami dunia.

Alfred Schutz

Apa perbedaan antara studi kasus dan fenomenologi?

Definisi studi kasus dan fenomenologi:

Studi kasus: Studi kasus dapat didefinisikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki seseorang, sekelompok orang atau suatu peristiwa.

Fenomenologi: Fenomenologi adalah metodologi penelitian serta filosofi yang mengeksplorasi pengalaman hidup orang serta struktur makna.

Karakteristik studi kasus dan fenomenologi:

Fokus:

Studi kasus: Dalam studi kasus, perhatian diberikan kepada individu, kelompok atau acara.

Fenomenologi: Dalam fenomenologi, perhatian diberikan pada pengalaman hidup individu.

Alam:

Studi kasus: Studi kasus adalah metode penelitian yang digunakan dalam sejumlah disiplin ilmu.

Fenomenologi: Fenomenologi adalah filosofi serta metodologi yang digunakan terutama dalam ilmu sosial.

Jenis Data:

Studi kasus: Studi kasus menghasilkan data yang kaya dan kualitatif.

Fenomenologi: Fenomenologi menghasilkan data kualitatif yang terutama mengeksplorasi makna subyektif yang diproduksi dan dipertahankan orang.

Gambar milik:

1. “Student Research Union” oleh Taty19555 - pekerjaan sendiri. [CC BY-SA 3.0] via Wikimedia Commons

2. Alfred Schutz [domain publik] via Wikimedia Commons