Memaafkan dan melupakan mungkin tampak sangat mirip dengan kebanyakan dari kita, tetapi ada perbedaan besar di antara mereka. Dalam rekonsiliasi, kami menggunakan istilah yang melupakan dan memaafkan. Memaafkan adalah belajar berhenti marah dan menyembunyikan kebencian terhadap seseorang yang telah menganiaya kami. Lupa, di sisi lain, adalah ketika kita memutuskan untuk menekan apa yang terjadi dan melanjutkan. Ini menyoroti bahwa memaafkan adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan lupa karena memungkinkan orang tersebut untuk sembuh sepenuhnya. Melalui artikel ini, mari kita memahami proses memaafkan dan melupakan, dan memeriksa kontras antara kedua kata.
Memaafkan dapat didefinisikan sebagai menghentikan perasaan marah dan dendam terhadap yang lain. Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tidak seperti dalam kasus lupa, di mana Anda cukup menekan dan melanjutkan, memaafkan membutuhkan berurusan dengan situasi. Orang tersebut harus belajar menerima acara tersebut dan dapat menemukan kedamaian di dalam dirinya. Ini biasanya tidak terjadi dalam semalam karena membutuhkan waktu dan kesabaran. Tapi, itu memungkinkan orang untuk melanjutkan hubungan tanpa menghentikannya. Misalnya, bayangkan kasus dua teman. Orang yang dianiaya dengan yang lain pada akhirnya akan belajar memaafkan teman. Ini dapat dilakukan dengan membicarakan masalah ini dengan yang lain sehingga memungkinkan melampiaskan emosinya. Individu yang berbeda menggunakan strategi yang berbeda untuk menangani situasi seperti itu. Memaafkan dapat ditafsirkan sebagai proses penyembuhan karena memungkinkan individu untuk memahami emosinya dan menghadapinya. Ini adalah cara yang sehat untuk melanjutkan hubungan.
Memaafkan menghentikan perasaan marah dan dendam terhadap yang lain
Lupa, di sisi lain, mengacu pada kegagalan untuk mengingat. Tapi, saat terlibat dalam perbandingan dengan kata 'memaafkan,' ini adalah a upaya yang disengaja dibuat oleh individu. Bayangkan seorang siswa, yang lupa bagian dari pelajaran, ini bukan upaya yang disengaja untuk melupakan. Tetapi, dalam hal ini, individu dengan sukarela berusaha untuk melupakan sesuatu, sehingga ia dapat melanjutkan. Dalam hal ini, ini hanya penindasan terhadap suatu peristiwa. Misalnya, bayangkan pasangan yang mengalami masa sulit di mana kepercayaan antara kedua pihak hancur. Orang yang dianiaya merasa dikhianati dan terluka. Tapi, demi hubungan itu, dia memutuskan untuk melupakan dan memulai lagi. Orang tersebut tidak memaafkan yang lain, tetapi hanya lupa kejadian itu. Kelemahan dari proses ini adalah bahwa, jika peristiwa serupa terjadi, semua perasaan marah, pengkhianatan, dan rasa sakit yang tertekan, membuat individu mengalami kekacauan emosional.
Lupa menindas kesalahan yang dilakukan, demi hubungan
• Memaafkan adalah belajar berhenti marah dan menyembunyikan kebencian terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan saat melupakan adalah ketika kita memutuskan untuk menekan apa yang terjadi dan melanjutkan.
• Memaafkan adalah cara yang sehat untuk menangani masalah, tidak seperti melupakan.
• Memaafkan adalah proses penyembuhan sedangkan melupakan adalah proses penindasan emosi seseorang.
Gambar milik: