Perbedaan utama antara pemikiran rasional dan pemikiran irasional adalah bahwa pemikiran rasional didasarkan pada logika dan akal, sedangkan pemikiran irasional tidak didasarkan pada keduanya. Sepanjang hidup kita, kita menghadapi berbagai situasi di mana kita harus membuat pilihan. Terkadang kami mempertimbangkan situasi dan hasil yang mungkin dan membuat pilihan kami tetapi, di lain waktu, kami kewalahan dengan emosi bahwa kami sampai pada keputusan cepat. Ini menyoroti bahwa ada perbedaan yang jelas antara kedua proses ini. Proses berpikir kami dapat dikategorikan sebagai pemikiran rasional dan pemikiran irasional. Dalam pemikiran rasional, kita menggunakan otak kita dan, dalam pemikiran yang tidak rasional, kita mendengarkan hati kita. Melalui artikel ini, mari kita periksa perbedaan antara kedua jenis pemikiran.
Pemikiran rasional dapat didefinisikan sebagai proses berpikir yang didasarkan pada alasan dan logika. Seseorang yang berpikir secara rasional akan memperhatikan basis faktual. Dia akan menganalisis kemungkinan hasil dari situasi dan tanggapannya sebelum bertindak. Bahkan dalam menghadapi situasi yang sulit, seseorang yang berpikir secara rasional dapat melihat melampaui emosi yang dia rasakan pada saat itu dan bertindak dengan bijak. Dia tidak akan menjadi budak emosinya. Saat terlibat dalam pemikiran rasional, individu menggunakan semua informasi yang tersedia untuknya. Ini bisa menjadi pengalaman masa lalunya, apa yang telah dia dengar, dan informasi apa pun yang tersedia. Ini memungkinkan dia untuk memilih opsi terbaik yang tersedia.
Misalnya, dalam lingkungan kerja seorang karyawan dituduh oleh atasannya atas sesuatu yang tidak dia lakukan. Orang yang rasional akan melihat melewati emosi dan mempertimbangkan fakta yang tersedia baginya seperti mengapa dia menuduh? Apa yang membuatnya memikirkannya? Terjadi beberapa kesalahan dalam pekerjaannya, dll. Hanya setelah ini dia akan memutuskan apa yang harus dilakukan.
Pemikiran rasional membuat Anda fokus pada fakta
Pemikiran irasional sangat berbeda dari pemikiran rasional. Itu dapat didefinisikan sebagai a proses berpikir di mana individu sepenuhnya mengabaikan alasan dan logika dalam mendukung emosi. Orang seperti itu akan kewalahan oleh ketegangan emosional dari situasi di mana mereka akan membuat keputusan berdasarkan ini. Itu tidak akan memungkinkan individu untuk memperhatikan fakta dan logika. Beberapa percaya bahwa pemikiran irasional melibatkan bias ketersediaan. Ini menunjukkan bahwa individu hanya fokus pada situasi terbaru dan serupa dan menggunakan pengetahuan itu untuk menangani situasi. Dia tidak akan menganalisis kemungkinan hasil dari setiap keputusan tetapi akan dikuasai oleh emosi.
Pemikiran irasional dapat mendistorsi realitas dan bekerja sebagai penghalang antara individu dan kesuksesannya. Itu akan membuat individu membuat keputusan yang tidak memiliki dasar logis dan hanya merugikan.
Pemikiran irasional membuat Anda bertindak berdasarkan emosi
• Pemikiran rasional dapat didefinisikan sebagai proses berpikir yang didasarkan pada alasan dan logika.
• Pemikiran irasional dapat didefinisikan sebagai proses pemikiran di mana individu sepenuhnya mengabaikan alasan dan logika yang mendukung emosi.
• Pemikiran rasional memiliki dasar logis.
• Pemikiran irasional tidak memiliki dasar logis.
• Seseorang dengan pemikiran rasional dapat melihat melewati emosi dan menimbang hasil yang mungkin sebelum sampai pada suatu keputusan.
• Dengan pemikiran yang tidak rasional, individu tidak dapat melihat melewati emosi.
• Pemikiran rasional didorong oleh pengalaman dan fakta.
• Pemikiran irasional didorong oleh emosi.
• Pemikiran rasional memungkinkan orang tersebut untuk berhasil.
• Pemikiran irasional berfungsi sebagai penghalang yang menghambat keberhasilan individu.
Gambar milik: