Agak jelas bahwa ada sejumlah perbedaan antara pria dan perempuan tidak hanya dari perspektif biologis tetapi juga dari perspektif gender. Topik cowok dan perempuan ini adalah salah satu masalah yang telah lama diperdebatkan. Siapa yang terbaik? Yang benar -benar dominan dan siapa yang lebih baik dalam segala hal? Ini adalah beberapa pertanyaan yang telah diajukan oleh berbagai orang. Namun, di masa lalu, jawaban untuk semua pertanyaan ini adalah 'anak laki -laki'. Namun, di dunia modern, gadis -gadis semakin baik dalam hampir semua hal, bahkan melampaui laki -laki. Pertama, ketika terlibat dalam kontras antara keduanya, penting untuk memperhatikan definisi. Seorang pria dapat didefinisikan sebagai seorang pria muda atau anak laki -laki. Di sisi lain, seorang gadis dapat didefinisikan sebagai anak perempuan atau seorang wanita muda.
Saat berbicara tentang pria, secara biologis mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh lebih tinggi dan lebih ramping. Tidak seperti gadis, mereka suka bergerak sepanjang waktu. Ini adalah salah satu alasan mengapa anak laki -laki jauh lebih aktif dibandingkan dengan anak perempuan. Mereka juga cenderung lebih agresif daripada emosional. Lebih sering daripada tidak, pria secara fisik lebih kuat. Karena alasan ini, di masa lalu, laki -laki yang harus melakukan pekerjaan tugas berat. Cowok tidak pandai menangani peristiwa stres karena kebanyakan orang akan menyerah pada wakil. Penggunaan alkohol sebagai pelarian dari masalah dan stres kehidupan sehari -hari dapat dianggap sebagai contoh untuk memahami situasi ini. Bukan hanya faktor biologis yang mempengaruhi citra seorang pria. Aspek sosial dan budaya juga memainkan peran penting dalam pembangunan peran gender ini. Misalnya, anak laki -laki biasanya tidak terlalu emosional atau sensitif. Bahkan jika temperamen alami individu menentukan seperti itu, cetakan yang dibesarkan orang menjadi tangguh. Ini adalah perbedaan signifikan lainnya yang dapat diidentifikasi antara keduanya.
Di sisi lain, anak perempuan biasanya dianggap sebagai jenis kelamin yang lebih lemah. Ini karena secara biologis mereka tidak sekuat pria. Mereka memiliki tangan dan struktur yang lebih kecil. Studi dan sains telah menunjukkan bahwa wanita memiliki sentuhan yang lebih sensitif karena ujung saraf dikemas erat. Ada peluang lebih tinggi bagi anak perempuan untuk menjadi kecanduan narkoba dan zat terutama selama waktu ketika hormon mereka berada di puncak. Anak perempuan juga lebih rentan terhadap gangguan makan dan juga obesitas. Secara budaya, harapan sosial menentukan bahwa seorang gadis tetap sensitif, penuh kasih, emosional dan tergantung. Faktor ketergantungan ini sering dikaitkan dengan anak perempuan karena sepanjang sejarah anak perempuan selalu dianggap lemah dan rentan. Namun, di 21st abad, konsep ini hilang. Saat ini, anak perempuan juga memiliki hak yang sama sebagai pria untuk pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Dengan ini mereka dapat mengamankan kemerdekaan. Juga pada dasarnya, anak perempuan memiliki kemampuan yang kuat untuk menangani tekanan dan juga rasa ketahanan yang kuat. Namun ketika datang ke emosi, anak perempuan sangat ekspresif tidak seperti pria.
Gambar milik: